Stadion el sadar

Stadion El Sadar adalah sebuah stadion sepak bola yang terletak di Pamplona, ​​Navarre, Spanyol. Ini adalah stadion kandang Club Atlético Osasuna.

Detail utama tentang Stadion El Sadar adalah:

Kapasitas: 23.516 orang

Dibuka pada tahun 1967, menggantikan stadion lama San Juan

Menjalani proyek renovasi dan perluasan besar-besaran senilai €23,3 juta dari 2019 hingga 2021

Renovasi tersebut menambah tingkat tempat duduk tambahan di tiga sisi, struktur atap baru, dan peningkatan fasilitas

Desain stadion, yang disebut “Muro Rojo” (Tembok Merah), dipilih melalui pemungutan suara penggemar

Nama stadion ini diambil dari nama sungai Rio Sadar di dekatnya

Osasuna terpaksa menjual stadion tersebut kepada pemerintah daerah Navarre pada tahun 2014 karena krisis keuangan klub, namun stadion tersebut tetap menjadi markas mereka.

Singkatnya, Stadion El Sadar adalah kandang Osasuna yang mengalami renovasi dan perluasan signifikan dalam beberapa tahun terakhir untuk memodernisasi fasilitas dan meningkatkan kapasitas hingga lebih dari 23.000 kursi. Desain khas stadion berwarna merah dipilih oleh para pendukung klub.

Bagaimana proses renovasi El Sadar Stadium pada tahun 2019-2021

Berikut adalah proses renovasi El Sadar Stadium pada tahun 2019-2021:

Pada awal tahun 2019, anggota klub Osasuna memilih untuk memperluas stadion menjadi hampir 24.000 kursi, daripada hanya melakukan pembaruan sederhana untuk memenuhi persyaratan liga tanpa peningkatan kapasitas.

Pekerjaan renovasi dimulai pada akhir tahun 2019, termasuk penambahan satu tingkat kursi tambahan di tiga tribun dan sudut yang lebih kecil, hampir mencapai ketinggian tribun utama.

Selain itu, proyek ini juga mencakup instalasi 1.300 kursi berdiri di ujung selatan lapangan, struktur atap baru di atas seluruh tribun, serta penambahan fasilitas klub, media, korporat, dan hospitality.

Biaya awal proyek diperkirakan €16 juta, namun akhirnya mencapai sekitar €23,3 juta karena adanya perubahan desain terkait atap dan penambahan area komersial yang disewakan.

Meskipun terkendala oleh pandemi COVID-19, pekerjaan tetap bisa dilanjutkan dengan sedikit gangguan karena semua pertandingan dimainkan di stadion kosong.

Renovasi selesai pada awal 2021, hampir bersamaan dengan ulang tahun ke-100 Osasuna, meskipun target awal tidak tercapai.

Jadi secara keseluruhan, renovasi El Sadar Stadium pada 2019-2021 mencakup perluasan kapasitas, penambahan fasilitas, dan peningkatan desain arsitektur, dengan biaya akhir yang lebih tinggi dari perkiraan awal.

Bagaimana pandemi COVID-19 mempengaruhi proses renovasi El Sadar Stadium

Pandemi COVID-19 mempengaruhi proses renovasi El Sadar Stadium dengan beberapa cara:

Penundaan pekerjaan: Meskipun pekerjaan renovasi dimulai pada akhir 2019, pandemi menyebabkan beberapa penundaan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Perlambatan progres: Pembatasan dan gangguan akibat pandemi membuat pekerjaan berjalan lebih lambat dari yang direncanakan awal. Target awal untuk menyelesaikan renovasi dalam 12 bulan tidak tercapai.

Tidak ada gangguan pertandingan: Karena semua pertandingan dimainkan di stadion kosong selama pandemi, pekerjaan renovasi bisa terus dilakukan tanpa terganggu oleh jadwal pertandingan. Hal ini memungkinkan pekerjaan tetap bisa dilanjutkan meskipun dengan sedikit keterlambatan.

Kenaikan biaya: Biaya renovasi akhirnya meningkat dari perkiraan awal €16 juta menjadi sekitar €21 juta, antara lain karena adanya perubahan desain terkait atap dan penambahan area komersial.

Jadi secara keseluruhan, pandemi COVID-19 menyebabkan penundaan dan perlambatan progres renovasi El Sadar Stadium, namun tidak menghentikan pekerjaan secara keseluruhan. Hal ini memungkinkan renovasi tetap bisa diselesaikan meskipun dengan biaya yang lebih tinggi dari perkiraan awal.

Apakah ada tantangan khusus dalam mendapatkan material selama pandemi

Berdasarkan informasi dari sumber-sumber yang diberikan, pandemi COVID-19 memang menimbulkan tantangan khusus dalam mendapatkan material konstruksi:

Pembatasan pergerakan dan mobilitas akibat kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) selama pandemi menyebabkan gangguan pada rantai pasokan material konstruksi.

Adanya pembatasan pergerakan ini berdampak langsung terhadap pembangunan proyek-proyek konstruksi, termasuk dalam hal mendapatkan material yang dibutuhkan.

Pandemi COVID-19 telah membuat banyak perusahaan konstruksi menghadapi tantangan dalam memperoleh material konstruksi secara tepat waktu. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada rantai pasokan global.

Selain itu, pembatasan mobilitas juga menyebabkan kesulitan dalam melakukan inspeksi dan pengawasan kualitas material konstruksi secara langsung di lapangan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pandemi COVID-19 telah menimbulkan tantangan khusus bagi industri konstruksi dalam hal mendapatkan material konstruksi yang dibutuhkan secara tepat waktu dan dengan kualitas yang terjamin. Gangguan pada rantai pasokan global serta pembatasan mobilitas menjadi faktor-faktor utama yang menyebabkan tantangan ini.

Bagaimana pandemi mempengaruhi ketersediaan material di pasar

Berdasarkan informasi dari sumber-sumber yang diberikan, pandemi COVID-19 telah menimbulkan tantangan dalam hal ketersediaan material konstruksi:

Pembatasan pergerakan dan mobilitas akibat kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) selama pandemi menyebabkan gangguan pada rantai pasokan material konstruksi.

Adanya pembatasan pergerakan ini berdampak langsung terhadap pembangunan proyek-proyek konstruksi, termasuk dalam hal mendapatkan material yang dibutuhkan.

Pandemi COVID-19 telah membuat banyak perusahaan konstruksi menghadapi tantangan dalam memperoleh material konstruksi secara tepat waktu. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada rantai pasokan global.

Selain itu, pembatasan mobilitas juga menyebabkan kesulitan dalam melakukan inspeksi dan pengawasan kualitas material konstruksi secara langsung di lapangan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pandemi COVID-19 telah menimbulkan tantangan khusus bagi industri konstruksi dalam hal mendapatkan material konstruksi yang dibutuhkan secara tepat waktu dan dengan kualitas yang terjamin. Gangguan pada rantai pasokan global serta pembatasan mobilitas menjadi faktor-faktor utama yang menyebabkan tantangan ini.

Bagaimana kebijakan pemerintah mempengaruhi ketersediaan material

Pemerintah telah mengambil beberapa kebijakan untuk mempengaruhi ketersediaan material konstruksi di Indonesia:

Mendorong penggunaan material dalam negeri

Kementerian PUPR menerbitkan Peraturan Menteri tentang Penggunaan Aspal Buton untuk meningkatkan penggunaan material dalam negeri pada proyek-proyek konstruksi.

Menghentikan ekspor bahan mentah tambang secara bertahap

Pemerintah berkomitmen menghentikan ekspor bahan mentah produk pertambangan seperti nikel, bauksit, tembaga, emas, dan timah secara bertahap. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Menjaga ketersediaan bahan baku industri

Pemerintah menyiapkan daging kerbau sebagai penyangga ketersediaan protein hewani, serta mendorong industri untuk mempercepat penyediaan daging sapi. Pemerintah juga memberikan subsidi kedelai agar harga tahu dan tempe terjangkau.

Mengidentifikasi faktor penyebab kelangkaan material

Studi mengidentifikasi ketersediaan material sebagai salah satu faktor penyebab keterlambatan proyek konstruksi di Indonesia selama pandemi COVID-19.

Jadi secara garis besar, pemerintah berupaya meningkatkan ketersediaan material dengan mendorong penggunaan material dalam negeri, menghentikan ekspor bahan mentah, menjaga ketersediaan bahan baku industri, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kelangkaan material. Namun dampak kebijakan ini terhadap ketersediaan material konstruksi secara spesifik tidak dijelaskan dalam sumber yang diberikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *